kopi arabica tumbuh pada ketinggian di atas 700 m, yakni di daerah pegunungan tinggi. Kopi yang memiliki citarasa khas terpengaruh kondisi lingkungan.
Berada di atas ketinggian 750 DPL merupakan potensi yang sangat besar untuk budidaya kopi dan tanaman lainnya. Yang SDH mulai banyak dibudidayakan oleh petani sekitar sebagai wujud optimalisasi sumber daya alam yang ada.
kopi lokal gunung ringgit gutean dayurejo Prigen Pasuruan
Tentang kopi gutean dayurejo, yang memiliki ciri khas gunung Ringgit. sesepuh dayurejo berkata bahwa daerah dayurejo dulu merupakan sentra kopi pada saat jaman Belanda, di era tahun 70an kopi Kopi di dayurejo berganti dengan tanaman jeruk, kemudian tahun 1987 yang digantikan dengan cengkih yang saat itu digandrungi oleh petani .
Memang tak disebutkan jenis kopi apa yang tumbuh di gutean dayurejo. Dugaan saya adalah kopi jenis robusta dan arabika. Sebagian banyak yang budidaya kopi Arabika, yang masyarakat sering menyebutnya kopi jowo,
Dimana bibitnya masih ada hingga saat ini tapi keaadaannya sdh tidak terawat karena jangkauan ke lokasi tersebut sangatlah jauh.
Kopi gutean dayurejo dikenal dengan kopi kemasan “SUKMOJATI”. dan kopi PAK TUA yang ada mulai dari setahun yang lalu, ini telah menjadi ikon kopi di GUTEAN. Yang bersanding dengan kopi kemasan merek nasional ini,
kopi JITU SUKMOJATI tersedia dengan beberapa item diantaranya
- House bland COFFEE
- Kopi Arabika
- Kopi robusta
- Kopi Lanang/peaberry Arabika
- Kopi Lanang /peaberry robusta
Dari item tersebut tersedia dalam bentuk grenbean, roastbeans, dan bubuk
Karakter robusta Berbody kuat, aroma wangi khas kopi, dan rasa pahit sedang dengan after taste sedikir rasa manis. cukup bisa menjadi kawan setia karena kadar kaffeinnya kuat. Sepintas, kopi robusta tak beda profilnya dengan kopi robusta dari Lain di Indonesia.
Sedangkan untuk Arabika memiliki karakteristik asam yang tipis, aromanya kuat dan cenderung ke fruit, nangka dan pisang
cita rasa yang has membuat ketagihan, rasanya inin ngopi terus..
BalasHapus