Selasa, 16 Juni 2020

SEJUTA RASA KOPI

Pegunungan Arjuna meliputi gunung Arjuna, gunung Ringgit, dan Gunung Welirang, masing - masing menghasilkan Kopi Arabika Premium dan Spesialty yang berbeda. 

Kopi Pegunungan Ringgit ditanam di atas ketinggian 700 - 1300 mdpl, yang menghasilkan kopi arabika berkualitas tinggi. Berada di lereng Gunung Ringgit, puncak yang penuh sejarah nusantara. petani kopi di wilayah gunung ringgit menanam kopi arabika pada ketinggian 700 hingga 1.200 mdpl. Pada ketinggian ini, suhu udara cenderung dingin, dengan suhu 20 - 25 celcius. intensitas cahaya matahari yang cukup membuat buah kopi matang sempurna di pohon. Inilah yang menjadikan kopi arabika Pegunungan Ringgit berbeda dan berkualitas sempurna. Proses pematangan buah yang cukup nutrisi membuat rasa kopi cenderung tipis asamnya.



Para petani di di daerah ini mengenal tanaman kopi sejak jaman hindia belanda. Petani menyebut kopi arabika dengan sebutan kopi jawa, ada juga yang menyebutnya kopi gunung.

Kopi arabika Pegunungan ringgit ditanam di daerah Jatiarjo, Dayurejo, Kel. ledug, Proses penanaman semi organik, biji kopi dipanen secara manual,dengan memperhatikan biji kopi matang/ merah, hasil panen diproses dengan menggunakan  mesin dan pola pengeringannha menggunakan green House. 



Mayoritas warga menyeduh kopi arabika dengan model kopi tubruk. Dan untuk penggorengan kopi ada yang manual dan ada juga yang menggunakan mesin rosting (hand made).
Kopi Pegunungan Ringgit menawarkan sensasi rasa fruity, tipis asam dan manis. Untuk  pemasaran kopi, dipasarkan ke coffee shop Pandaan, Pasuruan, Bojonegoro, sidoarjo dan Surabaya. kopi Pegunungan Ringgit juga diminati oleh konsumen Bandung, Sumbawa, Jakarta dan bali. Para ekspatriat yang bekerja di kab. pasuruan, kerap mengirimkan kopi ini pada keluarga di daerah asalnya. Selain itu kopi ini sering dijadikan oleh-oleh bule yang pulang kampung ke negaranya.


Kopi bukan satu-satunya daya tarik Kabupaten Pegunungan Ringgut. Di kalangan sejarahwan dan religius, Pertapaan Indro kilo dan Kawasan Candi limo, merupakan peninggalan yang memiliki daya tarik unik, kawasan pertapaan Indrokilo adalah sejarah jaman pewayangan. Yang juga menjadi salah satu tempat singgah Presiden pertama RI. Bpk Soekarno.  Untuk kawasan candi limo merupakan peninggalan sejarah di jamankerajan majapahit dan erlangga. 

Masyarakat sekitar sangat erat memegang budaya dan adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Diantaranya ada Selamatan desa, Selamatan sumber, dan barikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar